Paket Wisata Bromo – Bagi masyarkat Jawa kuno yang masih memegang teguh prinsip jawanya atau kejawen, gunung merupakan sebuah area suci tempat bersemayamnya para dewa dan roh para leluhur mereka. Begitu pula dengan orang-orang dari suku Tengger bromo yang secara silsilah garis keturunan masih kerabat dekat dengan orang Jawa. Bagi penduduk suku tengger Gunung Bromo adalah simbol agung singgasana dari Sang Hyang Widhi. Gunung eksotik ini disebut menjadi sebuah tempat yang sakral untuk memuja para dewa-dewa dan roh dari para leluhur penduduk suku tengger di masa lampau pada puncak perayaan Ritual Adat Yadnya Kasada. Kemungkinan Ritual Adat Yadnya Kasada tahun 2020 akan diadakan pada tanggal 6 – 7 Juni 2020 anda dapat memesan layanan paket wisata bromo murah ke nayfa trans untuk melihat ritual adaya yadnya kasada ini.
Ritual adat adalah suatu ritual yang secara turun-temurun dilakukan oleh penduduk di suatu daerah tertentu. Salah satunya ada penduduk disekitaran gunung bromo ini, mereka tiap tahun selalu melakukan ritual adat yadna kasada di gunung bromo. Acara Ritual Adat Yadnya Kasada adalah sebuah ritual adat dari umat Hindu penduduk suku Tengger. Yang diselenggarakan setiap tahunnya pada hari ke 14 di bulan Kasada. Upacara yang selalu berlangsung pada saat bulan purnama ini sudah dilakukan sejak abad ke-14. Melalui Ritual Adat Yadnya Kasada ini warga setempat disibukkan dengan kegiatan adat untuk mempersiapkan peranti ritual.
Ritual Adat Yadnya Kasada bagi masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo merupakan sebuah ritual adat yang wajib diselenggarakan setiap tahunnya tanpa ada kompromi ataupun alasan pembatalan. Jadi walaupun Gunung Bromo sedang bererupsi, atau hujan tengah turun derasnya, dan angin badai menerpa ataupun ditengan pandemi corona seperti, ritual tetap harus dilakukan. Tak ada alasan bagi warga suku Tengger untuk tidak menyelenggarakan ritual Yadnya Kasada di kawah Gunung Bromo ini. Anda dapat memesan paket wisata bromo ini jauh-jauh hari loh, jadi anda tidak khawatir akan ketinggalan ritual adat yadnya kasada ini deh.
Asal muasal Ritual Adat Yadnya Kasada
Berdasarkan dari cerita rakyat setempat dan beberapa referensi sejarah yang sudah ada, Ritual Adat Yadnya Kasada merupakan sebuah ritual adat yang dilakukan untuk memohon keselamatan, kemakmuran, dan tolak bala kepada Sang Hyang Widhi. Ritual ini sudah diselenggarakan sejak berabad-abad silam saat manusia pertama kali mendiami kawasan kaki Gunung Bromo ini.
Sebuah cerita rakyat menceritakan bahwa pada saat menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit pada saaat itu dibawah pimpinan dari Prabu Brawijaya V pada sekitar abad ke 14, ada seorang putri bernama Dewi Rara Anteng. Dewi Rara Anteng merupakan putri dari salah satu selir sang Raja Majapahit saat itu yaitu Prabu Brawijaya V. Karena terjadi pergolakan dan kerusuhan di pusat pemerintahan Majapahit di Trowulan, terjadilah perpindahan tempat besar-besaran oleh rakyat pada saat itu. Kebanyakan dari mereka menyeberang ke arah timur, seperti ke Kadipaten Blambangan atau sekarang dikenal dengan nama Kabupaten Banyuwangi, ke Pulau Bali, dan juga ke Pulau Lombok.
Namun ada beberapa diantara mereka yang memilih melarikan diri menuju ke kaki Gunung Bromo, tak jauh dari pusat pemerintahan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Mereka adalah Dewi Rara Anteng bersama suaminya Raden Jaka Seger seorang putera Brahmana, para pengawal, dan juga para pengikutnya. Setelah berhasil melarikan diri, Dewi Rara Anteng dan Raden Jaka Seger beserta rombongannya kemudian tinggal menetap di kaki gunung tersebut dan membuat sebuah pemukiman. Kemudian mereka membuat sebuah kerajaan di kawasan Tengger. Dan memerintah dengan gelar ‘Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger’ atau penguasa Tengger yang sangat budiman. Kawasan Tengger sendiri diambil dari nama belakang penguasanya pada saat itu. yaitu Teng dari kata Dewi Rara Anteng dan Ger dari kata Raden Jaka Seger.
Seiring berjalannya waktu, Dewi Rara Anteng dan Raden Jaka Seger beserta rakyatnya hidup damai, tentram, dan sangat makmur. Tanah subur di kaki pegunungan membuat hasil panen sangat melimpah ruah, akan tetapi setelah bertahun-tahun menikah meraka tak kunjung dikarunia seseorang anak atau keturunan. Oleh sebab itu, Raden Jaka Seger dan Dewi Rara Anteng melakukan semedi atau bertapa di puncak Gunung Bromo disebut juga puncak Brahma tepat di tepi kawah.
Baca Juga : Paket Wisata Malang Batu, Paket Wisata Pantai Malang Selatan, Paket Wisata Coban Malang
Di tengah malam dalam pertapaanya, Dewi Rara Anteng dan Raden Jaka Seger mendapatkan bisikan gaib bahwa doa atau keinginan mereka untuk mempunyai keturunan akan terkabul dengan satu syarat, yaitu anak bungsunya harus dikorbankan di kawah Gunung Bromo. Pasangan suami istri keturunan Majapahit itupun menyanggupinya. Kemudian singkat cerita, pasangan tersebut akhirnya dikarunia dengan 25 orang anak, dan sang anak bungsu yang harus dikorbankan tersebut bernama Raden Hadi Kusuma yang tengah tumbuh menjadi seorang pria yang sangat gagah perkasa.
Sebagai orang tua dari Raden Hadi Kusuma naluri Dewi Rara Anteng dan juga Raden Jaka Seger tentu tidak akan rela. Apabila anaknya sendiri dikorbankan dengan dilemparkannya ke dalam kawah Gunung Bromo. Karena mereka mengingkari janjinya sendiri, Dewa pun menjadi sangat murka. Langit di kawasan Tengger seketika berubah menjadi sangat gelap gulita dan Gunung Bromo pun meletus dan mengeluarkan api. Raden Hadi Kusuma seketika masuk ke kawah Gunung Bromo dan lenyap tertelan api. Bersamaan dengan kejadian tersebut terdengar suara atau bisikan gaib dari Raden Hadi Kusuma yang mengatakan bahwa dirinya telah berkorban untuk keselamatan seluruh warga Tengger. Dan mengingatkan kepada mereka untuk selalu menyembah Sang Hyang Widhi. Dan selalu mengadakan sesaji setiap setahun sekali di hari ke-14 di bulan Kasada. Semenjak saat itulah ritual Yadnya Kasada ini pertama kali dilakukan oleh penduduk suku Tengger di Gunung Bromo ini. Selain itu juga jika anda ingin melihat ritual ini juga bisa menggunakan wisata gunung bromo dari nayfa trans lho terjamin dan terpercaya.
Puncak Prosesi Yadnya Kasada
Seiring berkembangnya peradaban manusia di daerah Gunung Bromo, Ritual Adat Yadnya Kasada selain menjadi hari besar suci suku tengger untuk melemparkan sesaji ke bawah kawah gunung bromo juga menjadi ajang untuk memilih dukun baru bagi tiap-tiap desa di kawasan Tengger Gunung Bromo. Peranan para dukun ini bagi warga Suku Tengger amat sangatlah penting karena untuk memimpin semua prosesi keagamaan, ritual adat, perkawinan, dan lain sebagainya menggunakan dukun baru tersebut. Sebelum terpilih duku baru, calon dukun baru tersebut haruslah dapat melalui berbagai serangkaian ujian terlebih dahulu seperti menghafal beberapa mantera dan juga dapat memimpin pembukaan Ritual Adat Yadnya Kasada yang dimulai dari Pura Luhur Poten yang berada di kawasan lautan pasir Bromo, Lokasinya tepat berada di bawah Gunung Bromo. untuk pesan paket wisata bromo terbaik dapat menghubungi nomor nayfa trans ya guys.
Setelah prosesi pembacaan mantera oleh sang dukun baru selesai dilaksanakan, para warga dengan membawa ongkek yang berisikan sesaji berangkat menuju ke puncak Gunung Bromo untuk melemparkan sesaji berisi hasil bumi, uang ataupun ternak mereka ke dalam kawah gunung bromo. Prosesi melemparkan sesaji oleh warga Tengger dari bibir kawah ini menjadi prosesi Puncak Ritual Adat Yadnya Kasada. Setelah sehari sebelumnya diadakan doa-doa di dalam Pura Luhur Poten dan prosesi pengambilan air suci dari tetesan yang merembes pada batu-batu di sebuah gua di Gunung Widodaren.
Catatan Untuk Travellers
- Ritual Adat Yadnya Kasada diselenggarakan tiap tahunnya di Pura Luhur Poten yang berada tepat di bawah Gunung Bromo di kawasan lautan pasir. Pura Luhur Poten ini menjadi satu-satunya pura agung di kawasan pemukiman suku Tengger di Gunung Bromo.
- Ritual Adat Yadnya Kasada selalu berlangsung bertepatan dengan bulan purnama dimana pada waktu itu malam akan terasa sangat dingin. Oleh sebab itu, bawalah pakaian yang hangat seperti jaket, penutup kepala, sarung tangan, dan juga kaos kaki serta celana panjang agar anda tidak kedinginan.
- Gunakan sepatu khusus mendaki ataupun sepatu gunung saat berkunjung melihat ritual ini untuk memudahkan anda melangkah di lautan pasir dan saat mendaki menuju puncak kawah Gunung Bromo.
- Bagi kamu para travellers yang ingin mengikuti ritualnya dari awal hingga akhir, datanglah sejak dua atau tiga hari sebelum hari pelaksanaan Ritual Adat Yadnya Kasada.
- Bila kamu mencari penginapan terdekat dari lokasi ritual adat Yadnya Kasada. Datanglah ke Desa Ngadisari yang berjarak hanya kurang lebih 1 kilometer dari Gunung Bromo. Banyak pilihan penginapan ataupun villa di desa tersebut lho.
- Bawalah masker dan jas hujan sebagai antisipasi apabila terjadi hujan, badai, ataupun semburan abu vulkanik dari Gunung Bromo.
- Bagi kamu para fotografer, jagalah sikap dan junjung tinggi etika saat memotret ritual keagamaan ini ya.
- Jaga dan simpan sampahmu dan jangan buang sampah sembarangan.
–
Itu lah Ritual Adat Yadnya Kasada di Gunung Bromo 2020, bagaimana apa traveller ingin pergi ke pantai ini?, Jangan terlalu lama berpikir langsung saja karena hanya di NayFa Trans yang sudah memiliki layanan terlengkap dan buka selama 24 jam Nonstop dengan tawaran Harga Terjangkau di Malang, tentunya sudah terpercaya karena sudah melayani ribuan pelanggan selama 5 tahun lebih dan semua pelanggan kami puas akan layanan NayFa Trans. Untuk melihat Testimoni para Pelanggan Silahkan cek di -> Testimoni NayFa Travel
sewa mobil malang murah bisa klik link -> Sewa Mobil Malang
paket wisata malang batu bisa klik link -> Paket Wisata Malang
paket wisata bromo murah bisa klik link -> Paket Wisata Bromo
atau hubungi kami via wa di -> NayFa Travel
Baca Juga : Travel Dari Juanda Ke Pantai Ngliyep Malang Teraman Dari Virus Corona
Hubungi Nayfa Trans Malang
Alamat: Perum. Griya Sampoerna Blok C2 No. 1 Ampeldento Karangploso Malang.
No. Telp: 082330200031 / 081333665909/0341-5034100
Email: Nayfagrouptravel@gmail.com
Website: www.nayfatransmalang.com